Kamis, 14 Oktober 2010

Kalimat yang Bersifat ilmiah,Semi-ilmiah,Non-ilmiah

Contoh kalimat menggunakan ilmiah:
  • SALJU (voice-over): Penyidik menyebutnya tes jalan ilmiah.
  • Jika mereka tahu bahwa dari semua jenis anak laki-laki ilmiah adalah imp terburuk dari kejahatan!
  • Prinsip dasar di balik istilah "ilmiah" adalah probabilitas sampel acak.
  • Disajikan dalam ilmiah "kata-kata", dengan semua otoritas istilah ekonomi, "Modal" muncul pada saat psikologis.
  • nenek moyang kami sangat yakin dalam ilmiah "bukti" dari kosmologi geosentris, dikembangkan oleh filsuf kuno Claudius Ptolemeus dan Aristoteles, mempertahankan bumi adalah pusat dari tata surya.
  • Bahwa pemberian panitia panggilan ekonomi "ilmiah" itu sendiri menunjukkan adanya penipuan dalam penghargaan ini.
  • Panggilan ini atau itu "ilmiah" pada dasarnya adalah memanggil sesuatu yang lain "tidak ilmiah" - yang tidak argumen,'s menyalahgunakannya.
  • Ide ini mungkin datang kepada mereka sebagian karena kembar semua kemarahan di "ilmiah" survei karena mereka dilahirkan dengan anatomi yang sama persis, dan Burri dan Spector kebetulan.
  • utamanya dua "ilmiah" rahasia, dia mengatakan Milwaukee's Journal Sentinel: "memilih kriket besar" dan posisi "kaki pertama pada punggungnya dengan kepala menunjuk keluar karena Anda tidak ingin menyeret kaki pada jalan keluar."
Kalimat menggunakan Semi-Ilmiah:

Contohnya :

Ada Apa Dengan Sakit ?


Rata-rata orang yang gila kerja tidak merasa sakit kendati sedang sakit. Sebaliknya, orang yang hypochondriac selalu merasa sakit kendati sehat. Baron von Munhausen tercatat mahir melakukan peran secara meyakinkan sehingga dokter bedahnya berhasil dikelabui. Pasien begini merasa puas setiap kali dokternya kecele tidak menemukan penyakitnya.

Dalam keseharian pun kita melihat tidak semua yang datang ke dokter pasti sedang sakit. Wanita yang masuk kamar praktik dokter dengan dandanan menor, misalnya, hampir pasti tidak sedang sakit. Setidaknya tak ada yang tidak beres dengan badannya. Boleh jadi cuma lagi rindu pada dokternya.

Mungkin untuk urusan mengantar nenek pulang kampong, atau mertua kawin lagi, boleh jadi orang yang sebetulnya sehat minta dokter memberi label sakit. Besarnya otoritas dokter melabel sehat atau sakit, menjadi ruang bagi orang yang sebetulnya bukan pasien, dan tentu buat dokternya juga, bisa leluasa bersandiwara. Sebab suka atau tidak, setuju atau tidak setuju, sertifikat dokter legal di pengadilan hukum. Termasuk sertifikat yang dokter berikan kepada orang yang berpura-pura sakit.

Tarulah dokternya jujur. Orang ragu mengeluh ada rasa tidak enak di badan. Akan tetapi, keluhan tidak enak subjektif milik pasien. Andai keluhan Cuma dusta pun, dokter tidak bisa apa-apa. Sahih tidaknya keluhan sakit yang mengaku pasien belum tentu bisa dokter buktikan. Apalagi jika dokter tidak jujur.

Menjadi pelik jika orang yang mengaku pasien, misalnya menolak diajak dokternya, tidak mau bangkit dari kursi roda, mengaku tak mampu menjawab tes yang dokter berikan atau pengakuan dusta lainnya. Kondisi orang yang sebetulnya bukan pasien seperti itu berisiko menyesatkan dokter dalam menetapkan status medis. Itu sebab keluhan sakit yang dipercaya dokter bisa dijadikan tempat berlindung dan ruang sandiwara bagi pihak yang sebetulnya bukan pasien untuk berpura-pura sakit.

Kalimat Non-Ilmiah:
Berikut ini adalah contoh kalimat secara umum :

- Josh feri adalah mahasiswa gunadarma angkatan 2008
- Pergi!
- Bang Napi dihadiahi timah panas oleh polisi yang mabok minuman keras itu.
- The Samsons sedang konser tunggal di pinggir pantai ancol yang sejuk dan indah.

Setiap kalimat memiliki unsur penyusun kalimat. Gabungan dari unsur-unsur kalimat akan membentuk kalimat yang mengandung arti. Unsur-unsur inti kalimat antara lain SPOK :
- Subjek / Subyek (S)
- Predikat (P)
- Objek / Obyek (O)
- Keterangan (K)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar