Minggu, 27 Maret 2011

Efek radiasi nuklir bagi Manusia

Energi merupakan sumber terbentunya kehidupan, energi tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan. sekarang sedang hangatnya dibicarakan tentang bervbagai macam energi - energi alternatif dan terbarukan. apalagi setelah adanya tsunami dijepang tepatnya di fukushima yang mengakibatkan reaktor nuklir disana meledak dan katanya menurut sebuah sumber diakibatkan pendinginnya mati sehingga ruangannya tidak dapat menahan suhu dan tekanan yang semakin meningkat dan explosive. Sehingga dari reaktor nuklir tersebut memancarkan radiasi berupa hasil dari fisi uranium yang nantinya sangat mengganggu sekali bagi kesehatan

Nuklir merupakan energi alternatif yang layak untuk diperhitungkan, karena dengan nuklir salah satunya bisa digunakan untuk tenaga pembangkit listrik yang mana effisiensi biaya lebih murah jika dibandingkan memakai bahan bakar minyak. reaksi yang dapat menghasilkan energi nulir ada dua yakni reaksi fisi dan fusi, akan tetapi yang saat ini umum digunakan adalah reaksi fisi karena energi yang digunakan untuk pemisahan atom uranium or plutonium lebih kecil dibandingkan kalau memakai reaksi fusi.
Dampak yang nantinya diakibatkan jikalau reaktor nuklir meledak atau proses penanganannya tidak bagus sehingga mengakibatkan penyemaran lingkungan berupa zat radioaktif yaitu jenis zat yang ada di permukaan atau dalam gas, padat atau cair yang berbahaya bagi keberadaan tubuh manusia. Radioaktif berasal dari radionuklida (radioisotop), inti tidak stabil karena energi yang berlebihan.


Menurut sebuah situs setidaknya terdapat 7 efek yang yang dapat mengganggu (cacat) organ tubuh manusia apabila terkena zat radioaktif tersebut:


1. Rambut: Rambut akan hilang dengan cepat bila terkena radiasi pada kisaran 200 Rems atau lebih. Rems adalah satuan kekuatan radioaktif.

2. Otak: sel-sel otak tidak akan rusak langsung kecuali terkena radiasi sebesar 5000 Rems atau lebih. Seperti jantung, radiasi membunuh sel-sel syaraf dan pembuluh darah serta dapat menyebabkan kejang dan kematian mendadak.

3. Kelenjar Gondok: kelenjar tiroid sangat rentan terhadap yodium radioaktif. Dalam jumlah tertentu, yodium radioaktif dapat menghancurkan sebagian atau seluruh tiroid.

4. Sistem peredaran darah: ketika seseorang terkena radiasi sekitar 100 Rems, jumlah limfosit darah akan berkurang, sehingga korban lebih rentan terhadap infeksi. Gejala awal adalah penyakit seperti flu. Menurut data ketika Nagasaki dan Hiroshima meledak, gejala akibat radiasi dapat berlangsung selama 10 tahun dan mungkin memiliki resiko jangka panjang seperti leukemia
 

5. Hati: ketika terkena radiasi berkekuatan 1000-5000 Rems, pembuluh darah akan rusak dan dapat menyebabkan gagal jantung dan kematian mendadak.

6. Gastrointestinal: radiasi dengan kekuatan 200 Rems akan menyebabkan kerusakan pada lapisan saluran pencernaan dan dapat menyebabkan mual, muntah dan diare berdarah.

7. Saluran Reproduksi: cukup dengan daya radiasi di bawah 200 Rems, maka Saluran Reproduksi manusia akan rusak. Dalam jangka panjang, korban radiasi akan mengalami infertilitas.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar