Rabu, 01 Desember 2010

UCAPAN DAN EJAAN

A. Ucapan
Bahasa Indonesia bagi sebagian besar penuturnya adalah
bahasa kedua.
Para penutur yang berbahasa Indonesia,
bahasa Indonesia mereka terpengaruh
oleh bahasa daerah
yang telah mereka kuasai sebelumnya. Pengaruh itu dapat
berkenaan dengan semua aspek ketatabahasaan. Pengaruh
yang sangat jelas ialah
dalam bidang ucapan. Pengaruh
dalam ucapan itu sulit dihindarkan dan menjadi
ciri yang
membedakan ucapan penutur bahasa Indonesia dari daerah
satu dengan
daerah yang lain. Sering dengan mudah kita
dapat menentukan daerah asal
seorang penutur berdasarkan
ucapan bahasa Indonesianya.

B. Ejaan
Ejaan penting sekali artinya dalam kaitannya dengan
penggunaan bahasa
Indonesia produktif tulis. Dalam
tulis-menulis orang tidak hanya dituntut untuk
dapat
menyusun kalimat dengan baik, memilih kata yang tepat,
melainkan juga
mengeja kata-kata dan kalimat tersebut
sesuai dengan ejaan yang berlaku. Dalam
surat-surat
pribadi dan kalimat catatan harian misalnya, ketaatan
dalam EYD tidak
mutlak. Dalam karangan ilmiah,
dalam makalah, dan dalam surat-surat perjanjian,
kaidah ejaan harus betul-betul ditaati.
Sebelum,
EYD
diumumkan, dalam tulis menulis dipergunakan Ejaan
Soewandi atau ejaan Republik. Ejaan tersebut diumumkan
berlakunya terhitung
mulai 19 maret 1947. sebelum ejaan
Soewandi berlaku Ejaan Van Ophuysen yang
ketentuannya
dimuat dalam Kitab Logat Melajoe yang disusun dengan
bantuan
Engku Nawawi Gelar Soetan Ma’Mur dan
Muhammad Taib Soetan Ibrahim.
Ejaan ini dinyatakan
mulai berlaku sejak tahun 1901, sebelum ejaan Van
Ophuysen berlaku dalam tulis menulis dalam bahasa Melayu,
digunakan huruf
Jawi atau Arab Melayu dan juga dengan
huruf Latin dengan ejaan yang tidak teratur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar